Senin, 07 April 2014

Anakku Buah Hatiku


                                           hal yang paling didambakan dalam keluarga

Salah satu tujuan dalam membangun kehidupan rumah tangga adalah hadirnya seorang anak yang menjadi buah hati dan cahaya mata bagi kedua orang tuanya. Semua pasangan suami isteri tentu mendambakan kehadiran seorang anak sebagai buah cinta kasih mereka. Apalagi, anak juga merupakan penerus darah dan keturunan kedua orang tuanya.

ANAKKU AMANAH TUHANKU
Setiap pasangan suami istri hendaknya menyadari bahwa seorang anak adalah amanah atau titipan yang diberikan Tuhan kepada kita. Ini merupakan prinsip dasar yang harus dipahami oleh semua pasangan suami istri dalam memandang atau memposisikan seorang anak dalam rumah tangga mereka. Sebagai penerima amanah, kita harus menjaga dan mengantarkan mereka agar mencapai suatu kondisi yang sesuai dengan kehendak Tuhan, pemberi amanah.

Sayangnya, banyak pasangan yang tidak menyadari prinsip dasar ini. Orang-orang yang belum memiliki anak dan berkeinginan kuat untuk memilikinya, seringkali terlalu bernafsu dalam berusaha, sehingga mereka lupa pada prinsip dasar itu.

terlalu memanjakan bukan hal yang baik

Biasanya ada dua kesalahan utama yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Pertama, sikap sayang yang berlebihan atau terlalu memanjakan anak. Sebagai orang tua kita memiliki kewajiban untuk menyayangi anak-anak kita, akan tetapi jangan sampai rasa sayang itu membuat kita tidak mampu bersikap proporsional dalam mendidik anak-anak kita. Ketika kita harus berlaku tegas, kita harus tunjukan ketegasan kita kepada anak-anak kita. Jangan sampai rasa sayang kita membuat kita harus mengalah pada sikap anak kita yang terang-terang salah atau membahayakan dirinya.

ANAKKU MASA DEPANKU

20011403.jpg
mendapatkan anak dan cucu yang baik

Selain sebagai amanah, anak juga merupakan bagian dari masa depan orang tuanya. Setiap orang, baik sudah menikah atau belum, sekali waktu pasti pernah membayangkan bagaimana mengisi masa tuanya nanti. Setiap orang akan merasa lengkap jika masa tuanya dikelilingi oleh anak dan cucu-cucu yang menyayangi dan mencintainya. Bahkan setiap orang pasti mendambakan menutup akhir hidupnya di atas pembaringan di depan anak cucu yang menemaninya dengan penuh rasa sayang. Dalam islam, seorang anak bukan hanya menjadi bagian dari masa depan orang tuanya di dunia ini, tetapi juga ketika si orang tua sudah berpindah ke alam lain, alam akhirat. Seorang anak yang saleh dapat 'membantu' kehidupan orang tuanya di akan barzakh dengan mengiriminya do'a ampunan yang tidak akan ditolak oleh Allah swt.

Kita tentu hapal sebuah hadits terkenal berikut ini. Rasulullah saw. bersabda,

"Setiap anak Adam akan terputus amalnya, kecuali tiga perkara; sodaqah jariyah, anak saleh yang mendoakan orang tuanya dan ilmu yang bermanfaat."

Ketika seorang manusia sudah meninggal dunia, maka kesempatan emas yang dimilikinya untuk melakukan sebanyak mungkin ibadah kepada Allah swt. berakhir sudah. Buku amalnya pun sudah ditutup dan sudah dapat dihitung kebaikannya. Tidak ada yang bisa menambah pundi-pundi amal kebaikannya, kecuali tiga perkara tadi.

PENDIDIKAN (AGAMA) INVESTASI YANG MENYELAMATKAN
Pendidikan agama harus diperkenalkan kepada anak sejak dini, terutama di masa awal perkembangan kehidupannya. Di sini peran kedua orang tuanya menjadi sangat penting, dan itu semua berawal dari rumah. Pendidikan agama kepada balita di rumah ini, lebih diarahkan kepada pembentukan kebiasaan dan pemberian keteladanan dari orang tua ketimbang memberikan ajaran atau norma secara verbal.

Selain mendapat pendidikan agama lewat keteladanan orang tuanya di rumah, anak juga harus diberikan pendidikan di lembaga formal, baik berupa pendidikan agama maupun pendidikan umum. Dengan bekal pendidikan yang dimilikinya, insya Allah anak kita bisa menjadi generasi rabbani yang bermanfaat bukan hanya bagi kedua orang tuanya, tetapi juga bagi kemaslahatan umat manusia.

"Yuk liat postingan baru shoping di toko pasar tengkuruk on line... Klik DISINI...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar